Senin, 07 November 2011

Salmonella sample Klinik


PEMERIKSAAN SALMONELLA DI LABORATORIUM

Salmonella merupakan salah satu  bakteri   penyebab utama dari penyakit yang disebarkan melalui makanan (foodborne diseases). Umumnya, serotipe Salmonella menyebabkan penyakit pada organ pencernaan, terjadinya diare merupakan ciri orang yang mengalami salmonellosis, keram perut, dan demam dalam waktu 8-72 jam setelah memakan makanan yang terkontaminasi oleh Salmonella.Gejala lainnya adalah demam, sakit kepala, mual dan muntah-muntah
S. enterica adalah S. typhi, S. typhimurium, dan S. enteritidis merupakan tiga serotipe utama dari jenis. S. typhi menyebabkan penyakit demam tifus (Typhoid fever), karena invasi bakteri ke dalam pembuluh darah dan gastroenteritis, yang disebabkan oleh keracunan makanan/intoksikasi. Gejala demam tifus meliputi demam, mual-mual, muntah dan kematian.
S. typhi memiliki keunikan hanya menyerang manusia, dan tidak ada inang lain. JIka meninfeksi bayi, balita, ibu hamil dan kandungannya serta orang lanjut usia dapat berakibat fatal karena kekebalan tubuh mereka  menurun.
Mencuci tangan dan menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi dapat mencegah kontaminasi Salmonella
Salmonella adalah suatu genus bakteri enterobakteria gram-negatif berbentuk tongkat yang menyebabkan tifus, paratifus, dan penyakit foodborne.
Spesies-spesies Salmonella dapat bergerak bebas dan menghasilkan hidrogen sulfida ( H2S ). Salmonella dinamai dari Daniel Edward Salmon, ahli patologi Amerika, walaupun sebenarnya, rekannya Theobald Smith (yang terkenal akan hasilnya pada anafilaksis) yang pertama kali menemukan bakterium tahun 1885 pada tubuh babi.

Cara Pemeriksaan Salmonella dilaboratorium dapat diambil bahan pemeriksaan dari :
Darah, Urine, Faeces.

Alat - alat yang diperlukan  sebagai berikut

-        Inkubator  370 C                                          
-        Kawat ose dan jarum tusuk                         
-         Bunsen
-         Pinset
-          Rak tabung reaksi
-          Objek gelas
-           Media penyubur / Selenit/ Larutan Empedu ( Gaal )
-          Agar Mac Conkey                                    
-          SS agar  (Agar Salmonella Shigella)
-          Media Uji bio Kimia L I M  ( lysin indol motil ), TSIA ( triple sugar iron agar )
-          Reagen Kovacks
-          Anti serum spesifik Salmonella dan Shigella
-          NaCl  0, 85 %

Tahap pengerjaan
1.Pembiakan Langsung  (Direct)
-          Sediakan perbenihan agar Mac Conkey dan SS agar diberi tanda
-          Tanam bahan pemeriksaan dengan cara menggoreskan 2 –3 ose bahan pada agar Mac Conkey dan SS agar, penggoresan secara isolasi.
-          Eramkan pada suhu 370 C selama 24 jam.
-        Untuk bahan yang berasal dari darah masukkan kedalam media penyubur ( lar empedu inkubasi 24 jam pada suhu 370 c.kemudian diisolasi SS agar).

2.Pembiakan melalui Media Penyubur (Indirect)
-          Sediakan media penyubur selenit dan MKT steril.
-          Tanam kira – kira 1 gram atau 1 – 2 ml faeces atau sediaan urine ke dalam media selenit dan MKT. 
-          Eramkan 370 C selama 12 – 16 jam.

        
 3.Skema pengerjaan






Bahan  pemeriksaan: faeces, urine (sedimen setelah diputar 3000 rpm selama 30 menit), Darah


                                      


           Biakan tidak langsung
      Biakan langsung 

                  Selenit, MKT, Lar Empedu
 SS agar,  Mac Conkey




          370 C selama 12-16 jam





                             
   37o C  1 malam

             Tanam pada SS agar
                ( 37o C  1 malam)

3 – 4 koloni tersangka masing – masing tanam pada TSIA & LIM


 3 – 4 koloni tersangka masing-masing tanam pada TSIA & LIM  

                 37o C  1 malam





UJi  serologi dengan anti serum:


- Salmonella


- Shigella




Catatan : untuk pemeriksaan Salmonella dari darah bila hari pertama setelah pengeraman tidak terdapat pertumbuham maka keesokan harinya di ulang isolasi sampai hari ke 7.

 3. Ciri – ciri Koloni Tersangka
-          Salmonella pada SS agar: tidak berwarna, jernih transparan, diameter koloni ± 2 mm,  pada bagian tengah koloni berwarna hitam (adalah ciri koloni S. paratyphi B, C, dan E).
-          Salmonella pada Mac Conkey agar: tidak berwarna, jernih transparan, diameter koloni  ± 3 mm.
-          Shigella pada SS agar dan Mac Conkey: tidak berwarna, jernih transparan, diameter koloni 1,5 – 2 mm.           

4. Interpretasi Reaksi pada TSIA dan LIM
T S I A
L I M
Tersangka
Bag. Lereng
Bag. dasar
  Gas
  H2S
Lysine
  Indol
  Gerak


merah
kuning
-
+/-
+
-
+
S. typhi

merah
kuning
+
-
-
-
+
S. paratyphi A
merah
kuning
+
++
+
-
+
S. paratyphi B, C & E
merah
kuning
-
-
-
+/-
-
Sh. flexner
merah
kuning
-
-
-
+/-
-
Sh. boydii
merah
kuning
-
-
-
-
-
Sh. sonnei
merah
kuning
-
-
-
+/-
-
Sh. dysentriae


Keterangan:

H2S
Lysine
Indol
Gerak
Positif
endapan hitam pada bagian dasar agar
 ungu

terbentuk cincin  merah
tumbuh dibagian atas
Negatif
tidak terdapat endapan hitam pada dasar agar.
 kuning jernih

terbentuk cincin kuning

tumbuh sepanjang tusukan




5. Uji  Serologi
-                Siapkan objek gelas yang bersih.
-                Teteskan  anti serum  spesifik di atas objek gelas tersebut  dan  satu tetes NaCl   0, 85% disamping tetesan anti serum.
-                Ambil biakan bakteri pada TSIA dengan jarum tusuk,  suspensikan  pada NaCl  (sebagai kontrol ) dan sisanya suspensikan pada anti serum.
-                Goyang – goyang selama 0,5 -  1 menit.
-                Ciri positif terjadi reaksi agglutinasi (terbentuk gumpalan), sedangkan pada suspensi dengan NaCl hanya terbentuk suspensi homogen.
-                Kalau tidak terjadi agglutinasi pada isolasi yang pertama, biakan dibuat suspensi dengan NaCl 0,85 %, lalu dipanaskan dalam air mendidih selama 30 menit. Suspensi ini diputar 3000 rpm selama 15 menit. Endapan yang terjadi dites agglutinasi ulang.


1.      FSIS. 2006. foodborne illness and disease. [terhubung berkala] http://www.fsis.usda.gov/Fact_Sheets/Foodborne_Illness_&_Disease_Fact_Sheets/index.asp [11 Apr 2008].
2.      CDC. 2006. Division of Bacterial and Mycotic Diseases Salmonellosis.http://wwwn.cdc.gov/travel/contentDiseases.aspx#salm [11 Apr 2008].
3.      King S, Metzger WI. 1968. A new plating medium for the isolation of enteric pathogens. I. hektoen enteric agar. Appl Microbiol 16(4):577-578

4.      Taylor WI, Schelhart D. 1970. Isolation of Shigellae. 8. Comparison of xylose lysine deoxycholate agar, hektoen enteric agar, Salmonella-Shigella agar, and eosin methylene blue agar with stool specimens. Appl Microbiol 21:32-37.

5.      Ryan KJ, Ray CG (editors) (2004). Sherris Medical Microbiology (edisi ke-4th ed.). McGraw Hill. ISBN 0-8385-8529-9. 

6.      Giannella RA (1996). "Salmonella". di dalam Baron S et al (eds.). Baron's Medical Microbiology (edisi ke-4th ed.). Univ of Texas Medical Branch. ISBN 0-9631172-1-1. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/bv.fcgi?rid=mmed.section.1929.

7.      Maloy S. 1999. Salmonella Information. [terhubung berkala]. http://www.Salmonella.org/info.html [11 Apr 2008].



1.       



Tidak ada komentar:

Posting Komentar