Salmonella merupakan
salah satu bakteri penyebab utama dari penyakit
yang disebarkan melalui makanan (foodborne diseases). Umumnya, serotipe
Salmonella menyebabkan penyakit pada organ pencernaan, terjadinya diare
merupakan ciri orang yang mengalami salmonellosis, keram perut, dan demam dalam waktu 8-72 jam setelah
memakan makanan yang terkontaminasi oleh Salmonella.Gejala lainnya adalah demam,
sakit
kepala, mual
dan muntah-muntah
S. enterica adalah S. typhi, S.
typhimurium, dan S. enteritidis merupakan tiga serotipe utama dari
jenis. S. typhi menyebabkan
penyakit demam tifus (Typhoid fever), karena invasi
bakteri ke dalam pembuluh darah dan gastroenteritis, yang disebabkan oleh
keracunan makanan/intoksikasi. Gejala demam tifus meliputi demam, mual-mual,
muntah dan kematian.
S. typhi memiliki keunikan hanya menyerang manusia,
dan tidak ada inang lain. JIka meninfeksi bayi, balita, ibu hamil dan
kandungannya serta orang lanjut usia dapat berakibat fatal karena kekebalan
tubuh mereka menurun.
Mencuci tangan dan menjaga kebersihan makanan yang
dikonsumsi dapat mencegah kontaminasi Salmonella
Salmonella adalah suatu genus
bakteri
enterobakteria
gram-negatif
berbentuk tongkat yang menyebabkan tifus, paratifus,
dan penyakit
foodborne.
Spesies-spesies Salmonella dapat bergerak bebas dan
menghasilkan hidrogen sulfida ( H2S ). Salmonella
dinamai dari Daniel
Edward Salmon, ahli patologi Amerika, walaupun sebenarnya,
rekannya Theobald
Smith (yang terkenal akan hasilnya pada anafilaksis)
yang pertama kali menemukan bakterium tahun 1885
pada tubuh babi.
Cara Pemeriksaan Salmonella dilaboratorium
dapat diambil bahan pemeriksaan dari :
Darah, Urine, Faeces.
Alat - alat yang diperlukan sebagai berikut
-
Inkubator 370 C
-
Kawat ose
dan jarum tusuk
- Bunsen
- Pinset
-
Rak tabung
reaksi
- Objek
gelas
-
Media penyubur / Selenit/ Larutan Empedu (
Gaal )
-
Agar Mac
Conkey
-
SS agar (Agar Salmonella Shigella)
-
Media Uji
bio Kimia L I M ( lysin indol motil ), TSIA
( triple sugar iron agar )
-
Reagen
Kovacks
-
Anti serum
spesifik Salmonella dan Shigella
-
NaCl 0, 85 %
Tahap pengerjaan
1.Pembiakan Langsung (Direct)
-
Sediakan
perbenihan agar Mac Conkey dan SS agar diberi tanda
-
Tanam
bahan pemeriksaan dengan cara menggoreskan 2 –3 ose bahan pada agar Mac Conkey
dan SS agar, penggoresan secara isolasi.
-
Eramkan
pada suhu 370 C selama 24 jam.
- Untuk
bahan yang berasal dari darah masukkan kedalam media penyubur ( lar empedu inkubasi 24 jam pada suhu 370 c.kemudian diisolasi SS agar).
2.Pembiakan melalui Media Penyubur (Indirect)
-
Sediakan
media penyubur selenit dan MKT steril.
-
Tanam
kira – kira 1 gram atau 1 – 2 ml faeces atau sediaan urine ke dalam media
selenit dan MKT.
-
Eramkan 370
C selama 12 – 16 jam.
3.Skema
pengerjaan
Bahan
pemeriksaan: faeces, urine (sedimen setelah diputar 3000 rpm selama 30
menit), Darah
|
||||
Biakan tidak langsung
|
||||
Biakan langsung
|
Selenit, MKT, Lar Empedu
|
|||
SS agar,
Mac Conkey
|
||||
370 C selama 12-16 jam
|
||||
37o C 1 malam
|
Tanam pada SS agar
( 37o C 1 malam)
|
|||
3
– 4 koloni tersangka masing – masing tanam pada TSIA & LIM
|
|
|||
37o C 1 malam
|
||||
UJi serologi dengan anti serum:
|
||||
- Salmonella
|
||||
- Shigella
|
||||
Catatan : untuk pemeriksaan Salmonella dari darah bila hari pertama
setelah pengeraman tidak terdapat pertumbuham maka keesokan harinya di ulang
isolasi sampai hari ke 7.
3. Ciri – ciri Koloni Tersangka
-
Salmonella
pada SS agar: tidak berwarna, jernih transparan, diameter koloni ± 2 mm,
pada bagian tengah koloni berwarna hitam (adalah ciri koloni S.
paratyphi B, C, dan E).
-
Salmonella
pada Mac Conkey agar: tidak berwarna, jernih transparan, diameter koloni ± 3 mm.
-
Shigella
pada SS agar dan Mac Conkey: tidak berwarna, jernih transparan, diameter koloni
1,5 – 2 mm.
4. Interpretasi Reaksi pada TSIA dan LIM
T S I A
|
L I M
|
Tersangka
|
||||||
Bag. Lereng
|
Bag. dasar
|
Gas
|
H2S
|
Lysine
|
Indol
|
Gerak
|
||
merah
|
kuning
|
-
|
+/-
|
+
|
-
|
+
|
S. typhi
|
|
merah
|
kuning
|
+
|
-
|
-
|
-
|
+
|
S. paratyphi A
|
|
merah
|
kuning
|
+
|
++
|
+
|
-
|
+
|
S.
paratyphi B, C & E
|
|
merah
|
kuning
|
-
|
-
|
-
|
+/-
|
-
|
Sh. flexner
|
|
merah
|
kuning
|
-
|
-
|
-
|
+/-
|
-
|
Sh. boydii
|
|
merah
|
kuning
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Sh. sonnei
|
|
merah
|
kuning
|
-
|
-
|
-
|
+/-
|
-
|
Sh. dysentriae
|
Keterangan:
H2S
|
Lysine
|
Indol
|
Gerak
|
|
Positif
|
endapan hitam pada bagian dasar
agar
|
ungu
|
terbentuk cincin merah
|
tumbuh dibagian atas
|
Negatif
|
tidak terdapat endapan hitam pada dasar agar.
|
kuning jernih
|
terbentuk cincin kuning
|
tumbuh sepanjang tusukan
|
5. Uji Serologi
-
Siapkan objek gelas yang
bersih.
-
Teteskan anti serum
spesifik di atas objek gelas tersebut
dan satu tetes NaCl 0, 85% disamping tetesan anti serum.
-
Ambil
biakan bakteri pada TSIA dengan jarum tusuk,
suspensikan pada NaCl (sebagai kontrol ) dan sisanya suspensikan
pada anti serum.
-
Goyang –
goyang selama 0,5 - 1 menit.
-
Ciri
positif terjadi reaksi agglutinasi (terbentuk gumpalan), sedangkan pada
suspensi dengan NaCl hanya terbentuk suspensi homogen.
-
Kalau
tidak terjadi agglutinasi pada isolasi yang pertama, biakan dibuat suspensi
dengan NaCl 0,85 %, lalu dipanaskan dalam air mendidih selama 30 menit. Suspensi ini diputar 3000 rpm selama
15 menit. Endapan yang terjadi dites agglutinasi ulang.
1. FSIS.
2006. foodborne illness and disease. [terhubung berkala] http://www.fsis.usda.gov/Fact_Sheets/Foodborne_Illness_&_Disease_Fact_Sheets/index.asp [11 Apr 2008].
2.
CDC. 2006. Division of Bacterial and Mycotic Diseases Salmonellosis.http://wwwn.cdc.gov/travel/contentDiseases.aspx#salm
[11 Apr 2008].
3.
King S, Metzger WI. 1968. A new plating medium for the
isolation of enteric pathogens. I. hektoen enteric agar. Appl Microbiol
16(4):577-578
4.
Taylor WI, Schelhart D. 1970. Isolation of Shigellae.
8. Comparison of xylose lysine deoxycholate agar, hektoen enteric agar,
Salmonella-Shigella agar, and eosin methylene blue agar with stool specimens. Appl
Microbiol 21:32-37.
5.
Ryan KJ, Ray CG (editors) (2004). Sherris Medical
Microbiology (edisi ke-4th ed.). McGraw Hill. ISBN 0-8385-8529-9.
6.
Giannella
RA (1996). "Salmonella". di dalam Baron S et al
(eds.). Baron's Medical Microbiology (edisi ke-4th ed.). Univ of
Texas Medical Branch. ISBN 0-9631172-1-1. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/bv.fcgi?rid=mmed.section.1929.
7. Maloy S. 1999. Salmonella
Information. [terhubung berkala]. http://www.Salmonella.org/info.html [11 Apr 2008].
1.